Sabtu, 29 November 2008

Penempuhan Bedge Segitiga Angkatan X

SELAMAT DAN SUKSES PENEMPUHAN BEGDE SEGITIGA

SAKA BHAYANGKARA POLRES MADIUN

TANGGAL 29 S/D 30 NOVEMBER 2008



[+/-] Selengkapnya...

Rabu, 12 November 2008

KPU Menangkan Soekarwo-Saifullah Yusuf


Hanya Selisih 0,39 Persen

SURABAYA - Pertarungan sengit pemilihan gubernur (pilgub) Jatim akhirnya dimenangkan pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (Karsa). Begitulah keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim kemarin.

Seperti banyak diperkirakan, selisih suara antara Karsa dan pesaingnya, pasangan Khofifah Indar Parawansa-Mudjiono (Kaji), sangat tipis. Hanya 0,39 persen atau bila diangkakan sebanyak 60.233 suara, dari total pemilih yang mencoblos sebanyak 15, 39 juta orang.

KPU Jatim kemarin melakukan rekapitulasi suara yang masuk dari 38 KPU kabupaten/kota se-Jatim di Hotel Mercure Grand Mirama, Jalan Raya Darmo, Surabaya. Hasilnya, duet Karsa berhasil mengumpulkan 7.729.944 suara sah. Unggul tipis atas duet Kaji yang meraih 7.699.721 suara sah.

Hasil itu berbeda dengan quick count (penghitungan cepat) yang dilakukan beberapa lembaga survei yang sebagian besar menempatkan Kaji lebih unggul meski dengan selisih hanya sekitar 1 persen. Selisih itu masih berada dalam batas toleransi kesalahan antara 1-2 persen. Karena tipisnya selisih suara, tidak ada satu pun lembaga survei yang berani menyatakan siapa pemenang pilgub. Mereka semua sepakat menunggu hasil penghitungan yang dilakukan KPU.

"Ini adalah hasil rekapitulasi resmi dari KPU Jatim. Saya bersyukur semua berjalan normal. Semoga ini terus terjadi sampai akhir tahapan pilgub nanti," kata Ketua KPU Jatim Wahyudi Purnomo setelah penghitungan suara kemarin.

Namun, harapan KPU itu, tampaknya, sulit terwujud. Sebab, tim pemenangan Kaji hampir dipastikan bakal mengajukan gugatan. Mereka sudah memutuskan tidak menandatangani berita acara rekapitulasi penghitungan suara karena menganggap ada beberapa kejanggalan seputar pilgub Jatim.

Ketatnya perolehan suara antara Kaji dan Karsa benar-benar membuat proses rekapitulasi suara kemarin benar-benar penuh ketegangan. Tidak hanya di ruang tempat KPU menggelar sidang, tapi juga di luar lokasi.

Di lokasi tempat dilakukannya rekapitulasi, suasana tegang sudah terasa sejak di halaman hotel. Bagaimana tidak, kawasan di sekitar lokasi itu benar-benar dibuat steril. Jl Raya Darmo ditutup sejak pukul 10.00. Ratusan aparat keamanan sudah stand by di sepanjang jalan itu. Pintu masuk hotel juga dijaga ketat aparat.

Hanya para undangan, yang bisa masuk ke lokasi. Sekitar 350 undangan hadir. Mereka berasal dari jajaran Muspida Jatim, para anggota 38 KPU kabupaten/kota, para saksi dua kandidat (masing-masing lima perwakilan), serta beberapa unsur masyarakat lain yang diundang.

Suasana di Ballroom, tempat berlangsungnya acara, tak kalah tegang. Terbukti, hujan protes terjadi selama proses berlangsung. Malah, saat agenda penghitungan baru saja dimulai, para saksi tim Kaji langsung mengajukan interupsi untuk membatalkan proses rekapitulasi. "Sampai hari ini KPU tidak menanggapi laporan pelanggaran yang kami laporkan. Karena itu, sebaiknya tahapan rekapitulasi ini ditunda," kata juru bicara saksi tim Kaji M. Mirdasy.

Namun, permintaan itu ditolak KPU. Meski sempat terlibat debat beberapa saat, tim Kaji akhirnya menerima dan siap melanjutkan rekapitulasi. Setelah itu, masing-masing KPU kabupaten/kota diminta membacakan berita acara hasil pilgub di wilayah masing-masing. Setelah itu, data itu direkap oleh KPU Jatim.

Awal rekap berlangsung, suasana sedikit mencair meski tim Kaji sempat melayangkan beberapa interupsi seputar kejanggalan di beberapa wilayah. Meski demikian, suasana tidak terlalu panas.

Namun, seiring berjalannya rekapitulasi, suasana kembali tegang. Maklum, perolehan suara Kaji dan Karsa saling mengejar. Hingga KPU menyelesaikan rekapitulasi terhadap 26 kabupaten/kota (dari total 38 kabupaten/kota), duet Kaji masih mengungguli Karsa.

Tensi terus meninggi ketika KPU mulai menghitung suara yang masuk dari kabupaten-kabupaten wilayah Madura. Lagi-lagi, hujan interupsi dilakukan tim Kaji. Mereka silih berganti melayangkan protes karena menganggap ada pelanggaran di sana. Namun, semuanya akhirnya dibantah KPU kabupaten/kota bersangkutan.

Yang pertama diprotes adalah penghitungan oleh KPU Bangkalan. Tim Kaji menyebut beberapa kejanggalan. Mulai banyaknya manipulasi data hingga hasil coblosan di beberapa TPS yang hasilnya Kaji tidak mendapatkan satu pun suara. "Itu jelas aneh. Apalagi, kami banyak menemukan form C-1 yang di-tip-ex," kata Mirdasy.

Tim Kaji juga membeber beberapa kejanggalan di Sampang berupa pemberian formulir hasil pilgub yang berbeda pada tim Kaji. "Apa boleh KPU memberikan form berbeda jika form asli sudah ada?" katanya.

Tim Kaji juga membeber pelanggaran berupa proses penghitungan yang digelar di pinggir jalan raya. "Apa semua pelanggaran itu memang diperbolehkan?" tanyanya.

Jajaran anggota KPU Jatim sempat dibuat kelimpungan dengan cecaran interupsi itu. Selain meminta klarifikasi dari KPU kabupaten/kota bersangkutan, KPU terpaksa menetralkan masalah tersebut.

Mereka menegaskan bahwa agenda kemarin hanyalah rekapitulasi suara. "Jika memang ada keberatan, akan dicatat dalam berita acara," kata anggota KPU Jatim Arief Budiman.

Akhirnya rekapitulasi kembali dilanjutkan. Ketika KPU sudah menuntaskan 31 kabupaten/kota, perolehan suara Karsa menyalip Kaji. Hingga rekapitulasi selesai, Karsa akhirnya tampil sebagai peraih suara terbanyak.

Tak pelak, tim Kaji yang beranggota lima personel kecewa. Setelah rekapitulasi, mereka memutuskan tidak menerima hasil tersebut dan tidak membubuhkan tanda tangannya.

Tidak hanya itu, mereka juga langsung mengambil sikap. Mereka akan mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK). Intinya, mereka meminta proses penghitungan suara di wilayah Madura dibatalkan serta diadakan coblosan ulang di kawasan itu.

Bagaimana tanggapan KPU? Wahyudi Purnomo mempersilakan itu dilakukan. Sebab, sesuai dengan UU 12/2008, mekanisme tersebut memang diperbolehkan. "Prinsipnya, seluruh keberatan yang mereka ajukan dicatat dalam berita acara. Dan, itu akan kami bahas dalam rapat pleno," kata Wahyudi.

Sementara itu, perwakilan tim Karsa memilih menerima apa pun hasil pilgub. "Apa yang diputuskan KPU sudah sesuai dengan laporan semua tim sukses kami. Sehingga, kami tidak mempermasalahkan hal ini," ujar Martono, ketua tim pemenangan Karsa.

Untung, hawa panas itu tidak berlanjut. Sesudah acara, tim Kaji maupun Karsa terlihat akrab, seperti tidak terjadi apa-apa. "Namun, gugatan tetap akan kami ajukan. Kami tetap profesional," kata Mirdasy.

Lalu, seperti apa tahapan pilgub selanjutnya? Wahyudi Purnomo menjelaskan, sesuai dengan draf jadwal pilgub yang sudah disusun KPU Jatim, jika hingga H+3 pascarekapitulasi tidak ada masalah, KPU pada 15 November dijadwalkan menggelar rapat pleno untuk mengesahkan hasil pilgub. "Tapi jika ada, tentu akan ditunda sampai gugatan itu diputuskan MK," lanjut dosen Unair itu.

Pengamanan All-Out, Pengumuman Aman

Pengamanan pengumuman pilgub putaran kedua benar-benar ekstraketat. Polisi bertebaran di hampir seluruh sudut Kota Surabaya. Tak hanya polisi, TNI-AD bahkan ikut turun ke lapangan sambil membawa peralatan tempur.

Pengamanan polisi mulai tampak di pintu-pintu masuk Kota Surabaya. Misalnya, di Bundaran Waru yang merupakan pintu masuk dari Sidoarjo dan Mojokerto. Puluhan petugas satlantas dan samapta berjaga-jaga dengan peralatan lengkap, kendaraan dinas plus senjata.

Di tengah kota, sejak pagi, polisi memblokade Jalan Raya Darmo. Sebab, di jalan itulah, terletak Hotel Mercure Grand Mirama yang menjadi lokasi penghitungan sekaligus pengumuman pilgub putaran kedua.

Seluruh akses menuju jalan itu ditutup total. Mulai akses Jalan A.Yani atau dari Jalan Urip Sumoharjo. Termasuk gang-gang kecil menuju jalan yang merupakan jantung Kota Surabaya tersebut.

''Tujuannya agar acara berjalan lancar. Apalagi, ada konsentrasi massa di sekitar lokasi penghitungan. Sehingga, kami harus mengalihkan jalur akses menuju Jalan Diponegoro,'' kata Juru Bicara Polwiltabes Surabaya AKBP Sri Setyo Rahayu.

Tak tanggung-tanggung, polisi menurunkan 1.300 personel. Lebih dari 50 persen disiapkan di sekitar Hotel Mercure. Petugas berseragam lengkap ditambah barikade kawat berduri. Belum lagi, disiagakan tiga unit kendaraan water cannon untuk menghalau massa jika terjadi chaos.

Tak sekadar mengamankan, polisi juga melakukan razia di pintu masuk Surabaya. Misalnya, razia dilakukan di Pelabuhan Tanjung Perak. Petugas menghalau massa dari Madura dalam jumlah besar.

''Kami mengantisipasi agar tidak terjadi penumpukan massa. Maka, kami gelar razia. Termasuk mengantisipasi ada yang membawa senjata ketika masuk dari Madura ke Surabaya,'' ucap perwira yang akrab dipanggil Yayuk itu.

Tak hanya pasukan dari polwiltabes. Personel dari Polda Jatim juga ikut diturunkan. Di antaranya, pasukan satbrimob lengkap dengan peralatan senjata dan tameng.

Jalan Raya Darmo ditutup selama tujuh jam. Meski dikawal ketat, massa tetap nekat mendekat ke Hotel Mercure. Terutama massa Kaji yang berasal dari simpatisan PDIP dan PPP. Mereka berkumpul di Taman Bungkul.

Massa yang berusaha merangsek masuk sempat berhadapan badan dengan kepolisian. Juga beberapa basis massa PKB pro-Gus Dur di dekat Kantor PKB yang lokasinya tak jauh dari Hotel Mercure. Namun, situasi yang menegang itu bisa dinetralkan. Polisi berhasil membuat massa Kaji urung merangsek masuk ke areal penghitungan.

Dalam pengamanan superketat itu, juga tampak puluhan anggota TNI-AD sambil membawa peralatan tempur. Moncong senjata mengarah ke kerumunan massa. Namun, mereka membantah bahwa peralatan dan personel yang diturunkan ke lapangan itu untuk membantu pengamanan. Para anggota TNI-AD tersebut mengatakan, peran mereka di lapangan hanya untuk mengamankan kediaman sang komandan, Pangdam V/ Brawjiaya, yang juga berada di Jalan Raya Darmo.
SUMBER : JAWAPOS.COM

[+/-] Selengkapnya...

Sabtu, 20 September 2008

Marhaban Ya Ramadhan 1429 H




Bulan Penuh Rahmat dan Magfiroh telah datang, dan tak terasa sudah memasuki sepertiga akhir, mari kita tingkatkan ibadah kita.
SEGENAP KELUARGA BESAR SAKA BHAYANGKARA POLRES MADIUN MENGUCAPKAN
" SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA 1429 H "
semoga amal ibadah kita di terima di sisi ALLAH SWT.

[+/-] Selengkapnya...

Minggu, 17 Agustus 2008

Dirgahayu RI ke 63 Tahun





[+/-] Selengkapnya...

Sabtu, 05 Juli 2008

Kemah Besar Pelantikan Senior Angkatan IX 2008


Disiplin dan Penuh Tanggung Jawab
matahari terik menyinari temapat ku latihan, panas membakar tubuhku yang kecil ini, tapi aku yakin bisa melewatinya, penuh peluh dan keringat serta pengorbanan yang besar untuk melewati ini semua, tapi apa yang kurasakan tidak lebih adalah sebuah tanggung jawab yang nantinya kupikul untuk bekal masa depan.
Kemah Besar Saka Bhayangkara Polres Madiun adalah akhir dari kegiatan junior menuju senior. kedisiplinan dan tanggung jawab yang besar harus kami pikul sebagai senior baru yang nantinya akan kami laksanakan.

tes mental dan fisik kami lalui bersama, mulai tanggal 30 juni s/d 04 juli,demi terwujudnya semua itu kami mmpunyai niat dan tekad untuk melaksanakannya, peluh keringat, pikiran dan fisik kami pacu sekuat mungkin, di sini kami di tes kemampuan kami yang telah di ajarkan senior kami, ada beberapa materi diantaranya :
1. Krida Lantas
2. Krida TPTKP
3. Krida PMK
4. Krida Kamtibmas
materi ini yang kami tempuh selama kemah besar, kami yakin kami bisa menyelesaikannya.
Bersambung...

[+/-] Selengkapnya...

Rabu, 25 Juni 2008

Raimunas 2008


Kegiatan Nasional bagi Anggota Gerakan Pramuka
Tingkat Penegak/Pandega (Usia 16 s/d 25 Tahun)



Jakarta, Kwartir Daerah (Kwarda) DKI Jakarta menyelenggarakan kegiatan bagi Anggota Gerakan Pramuka Tingkat Penegak dan Pandega (16 – 25 Tahun) bertajuk Raimuna Nasional IX tahun 2008 yang berlangsung pada tanggal 27 Juni s/d 7 Juli 2008.


Bertempat di Bumi Perkemahan Wiladatika dan Graha Wisata (Buperta) Cibubur-Jakarta, sekitar 12.000 Anggota Gerakan Pramuka Tingkat Penegak/Pandega dari seluruh Indonesia akan berkumpul mengisi liburan.

Kegiatan Raimuna Nasional IX tahun 2008 sebagai alat pembinaan bagi Anggota Gerakan Pramuka Penegak dan Pandega yang merupakan pertemuan besar untuk dapat melakukan berbagai aktivitas yang bersifat kreatif, produktif, edukatif, inovatif dan rekreatif dalam bentuk perkemahan.



Sehingga penting artinya bagi Anggota Gerakan Pramuka Penegak dan Pandega, sebagai upaya memupuk rasa persahabatan, persaudaraan dan perdamaian melalui kegiatan dalam bentuk perkemahan.



Kegiatan Raimuna Nasional IX tahun 2008 mengusung Tema “ Membangun Kebersamaan dan Semangat Kebangsaan untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia” bersemboyankan “Bagimu Negeri Jiwa Raga Kami” serta mengemban motto “Satyaku Kudarmakan, Darmaku Kubaktikan”



Pada awalnya kegiatan tersebut diperuntukkan bagi tingkat Penegak saja dan bernama Pertemuan Pramuka Penegak Pandega Putri /Putra (Perpanitera). Pada Perpanitera II yang diselenggarakan pada tahun 1974, disepakati diselenggarakannya sebuah kegiatan bagi Pramuka Penegak yang merupakan gabungan kegiatan Pesta Satuan Karya (Saka) Perpanitera, dan Perkemahan Wirakarya. Karena belum memiliki nama jenis kegiatannya, maka kegiatan itu disebut dengan nama ‘Event X’.



Dalam perkembangannya, dicarilah nama kegiatan yang mengandung makna yang lebih filosofis, hingga akhirnya ditemukan kata RAIMUNA. Seperti kita ketahui, kata raimuna diambil dari bahasa Ambai daerah Yapen Waropen, Papua.



Kata raimuna terdiri atas dua kata, yaitu ‘rai’ yang berarti sekelompok orang yang berkumpul untuk mencapai tujuan tertentu yang ditetepkan secara bersama dan ‘muna’ yang berarti daya untuk kekuatan jiwa seseorang yang berpengaruh baik dalam mencapai kesuksesan.



Di balik riwayat diambilnya istilah dari tanah Papua tersebut ternyata termuat sebuah cita-cita yang luhur, yaitu upaya mencegah bahaya disintegrasi yang mengancam bangsa Indonesia pada saat itu, dan ternyata masih merupakan ancaman pada saat ini.



Hal ini, secara tegas menunjukkan bahwa Gerakan Pramuka merupakan salah satu komponen perekat persatuan bangsa. Akhirnya pada tahun 1977 diselenggarakanlah kegiatan Raimuna Nasional yang ditetapkan sebagai pelaksanaan Raimuna Nasional III.



Berikut pelaksanaan Kegiatan Raimuna Nasional yang dilaksanakan setiap lima tahun sekali.







Singkatnya, jika untuk Anggota Gerakan Pramuka Tingkat Penggalang (10-15 Tahun) ada juga acara serupa yang lebih dikenal dengan nama Jambore Nasional, maka kini giliran Anggota Gerakan Pramuka Tingkat Penegak dan Pandega (16 – 25 Tahun) yang berkiprah dalam Raimuna Nasional.



Kegiatan Raimuna Nasional IX tahun 2008 akan dibuka secara resmi oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pada Hari Jumat, 27 Juni 2008bertempat di Bumi Perkemahan Wiladatika dan Graha Wisata (Buperta) Cibubur- Jakarta.



Sehingga dengan demikian sekitar 80 mata kegiatan segera dilaksanakan. Kegiatan yang bersifat Edukatif, Produktif, Kreatif, Rekreatif, Inovatif serta Petualangan itu adalah sebagai berikut :



Kegiatan Umum/General Activity terdiri dari kegiatan Keagamaan, Upacara Buka dan Tutup Adat Bhineka Tunggal Ika, Upacara Pembukaan dan Penutupan Raimuna Nasional IX tahun 2008, Apel Pagi dan Sore, Olahraga, Camp Craft (pembinaan kebersihan); sistem pembuangan sampah, sanitasi air, standarisasi kebersihan tenda, Jumpa Tokoh dan Diskusi.



Kegiatan Petualangan/Adventure terdiri dari Caving dan Panjat Tebing, Gunung dan Rimba, Pantai dan Laut , Aero Adventure dan The Art of Survivor.



Kegiatan Kecakapan Hidup/Scouting Life Skills terdiri dari Fotografi, Sinematografi, Komunikasi Visual, Jurnalistik, Broadcasting, HAM Radio, Web Desain, Montir Sepeda Motor, Service Hand Phone, Perakitan dan Service Komputer, Budidaya Lebah, Budidaya Perikanan dan Pembuatan Aquarium, Pengolahan Hasil Laut, Pengolahan Hasil Ternak, Jumputan, Pengolahan Limbah Rumah Tangga dan Daur Ulang, Tata Busana, Tata Rias dan Salon, Teknik Protokol/Presenter dan Seni Peran / Akting.



Kegiatan Wawasan/Knowledge terdiri dari Pengetahuan Saham / Bursa Efek, Pengetahuan Perbankan, Pengetahuan Satwa Ular dan Pengetahuan Meteorologi.



Kegiatan Kewirausahaan/Enterprenership terdiri dari Event Organizer System dan Agribisnis.





Kegiatan Global Development Village terdiri dari Workshop Global Warming, Workshop Human Trafikking and Gender, Workshop Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), Workshop HIV/AIDS, Workshop Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR), Workshop Ketahanan Pangan Nasional, Workshop Teknologi Transportasi Jakarta, Workshop Penjernihan Air, Workshop Pengenalan Bom dan Teror Bom dan Workshop Penanggulangan Bencana Alam



Kegiatan Bakti terdiri dari Biopori dan Penghijauan, Rehabilitasi Sarana Pendidikan dan Pembuatan Taman Baca, Rehabilitasi Sarana Ibadah, Sehari Bersama POLANTAS, Berkawan Panti Sosial SMP Handayani, Kunjungan Panti , Penyuluhan dan Kampanye Anti Narkoba, Penyuluhan dan Kampanye Anti Tembakau, Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), Penanaman Tanaman Khas Nusantara, Aksi Bakti Lingkungan dan Kultur Jaringan.



Kegiatan Seni Budaya terdiri dari Apresiasi Seni Musik, Karnaval, Apresiasi Film, Apresiasi Seni Teater, Pentas Seni Daerah dan Apresiasi Seni dan Budaya Daerah (Cross Culture).



Kegiatan Wisata terdiri dari 4 (empat) paket yaitu Paket I (Museum Fatahilah, Dunia Fantasi), Paket II (Museum Satria Mandala, Dunia Fantasi), Paket III (Monumen Nasional, Dunia Fantasi), Paket IV (Museum Nasional/Gedung Gajah, Dunia Fantasi) dan Paket V (Planetarium, Dunia Fantasi).



Kegiatan Pilihan terdiri dari Mendayung, Memanah, Menembak, Flying Fox, Paint Ball dan Raimuna Games (Panjat Pinang, Tarik Tambang, Balap Karung dan Bola Volley)



Kegiatan Khusus dalam rangka memperingati 1 Abad Kebangkitan Nasional Indonesia terdiri dari Open House Gedung MPR/DPR, Welcome Party Gubernur DKI Jakarta, Kunjungan Stasiun TV (Metro TV), Kegiatan Ordes (Orang Dewasa), Lokakarya Bela Negara dan Wisata Paket Khusus (Museum Sumpah Pemuda, Dunia Fantasi)



Menariknya, Kegiatan ini didukung panitia pelaksana dari golongan usia yang setara dengan para peserta. Sehingga diharapkan terjadi interaksi yang lebih harmonis. Panita pelaksana tersebut terdiri dari Anggota Gerakan Pramuka Tingkat Penegak/Pandega yang berasal dari Jabodetabek berjumlah 1276 orang.



Sehingga bagi Panitia Pelaksana maupun peserta, kegiatan ini bukan saja sebagai ajang menimba ilmu namun juga ajang mencari pengalaman yang langka dan mahal harganya. Bersama mengembleng diri guna terciptanya generasi muda yang berkualitas, Jayalah Pramuka Indonesia, Salam Pramuka!

[+/-] Selengkapnya...

Senin, 02 Juni 2008

Gallery








[+/-] Selengkapnya...

Kamis, 29 Mei 2008

SATUAN KARYA PRAMUKA BHAYANGKARA


* Satuan Karya Pramuka (Saka) Bhayangkara adalah wadah kegiatan kebhayangkaraan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam bidang keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), guna menumbuhkan kesadaran berperan serta dalam pembangunan nasional.
* Tujuan dibentuknya Saka Wanabakti adalah untuk mewujudkan kader-kader bangsa yang ikut serta bertanggungjawab terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat melalui pendidikan kebyayangkaraan di dalam Gerakan Pramuka.
* Kegiatan kesakaan dilaksanakan di gugusdepan dan satuan karya Pramuka disesuaikan dengan usia dan kemampuan jasmani dan rohani peserta didik. Kegiatan pendidikan tersebut dilaksanakan sedapat-dapatnya dengan praktek berupa kegiatan nyata yang memberi kesempatan peserta didik untuk menerapkan sendiri pengetahuan dan kecakapannya dengan menggunakan perlengkapan yang sesuai dengan keperluannya.
* Anggota Saka Bhayangkara terdiri atas :


o Peserta didik :
1) Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
2) Pramuka Penggalang yang berminat di bidang Kebhayangkaraan dan memenuhi syarat tertentu.
o Anggota dewasa :
1) Pembina Pramuka sebagai Pamong Saka
2) Instruktur Saka Bhayangkara
3) Pimpinan Saka Bhayangkara
o Pemuda yang berusia 14-25 tahun bukan anggota Gerakan Pramuka dapat menjadi calon Saka Bhayangkara, dengan ketentuan satu bulan setelah terdaftar sebagai calon anggota Saka Bhayangkara, telah menjadi anggota salah satu Gugusdepan terdekat.
* Syarat menjadi Anggota Saka Bhayangkara :
o Menyatakan keinginan untuk menjadi anggota Saka Bhayangkara, secara sukarela dan tertulis.
o Bagi pemuda calon anggota Gerakan Pramuka, telah mendapat ijin dari orang tuanya/walinya, dan bersedia menjadi anggota gugusdepan Pramuka setempat/terdekat.
o Bagi Pramuka Penegak, Pandega, dan Penggalang diharapkan menyerahkan izin tertulis dari pembina satuan dan pembina gugusdepannya, dan tetap menjadi anggota gugusdepan asalnya.
o Bagi Pramuka Penggalang telah memenuhi syarat kecakapan umum tingkat Penggalang terap.
o Bagi Pamong Saka Bhayangkara sedikitnya telah mengikuti Kursus Pembina Mahir Tingkat Dasar.
o Bagi instruktur Saka Bhayangkara bersedia secara sukarela memberikan pengetahuan, keterampilan dan kecakapan dibidang kebhayangkaraan kepada anggota Saka Bhayangkara.
o Sehat jasmani dan rohani serta dengan sukarela sanggup mentaati segala ketentuan yang berlaku.
* Saka Bhayangkara meliputi 4 (empat) krida, yaitu :
o Krida Ketertiban Masyarakat
o Krida Lalu Lintas
o Krida Pencegahan dan Penaggulangan Bencana
o Krida Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara (TPKP)
* Krida Ketertiban Masyarakat, terdiri atas 4 SKK
o SKK Pengamanan Lingkungan Pemukiman
o SKK Pengamanan Lingkungan Kerja
o SKK Pengamanan Lingkungan Sekolah
o SKK Pengamanan Hukum
* Krida Lalu Lintas, terdiri atas 3 SKK :
o SKK Pengetahuan Perundang-undangan/Peraturan Lalu Lintas
o SKK Pengaturan Lalu Lintas
o SKK Penanganan Kecelakaan Lalu Lintas
* Krida Pencegahan dan Penanggulangan Bencana, mempunyai 5 SKK :
o SKK Pencegahan Kebakaran
o SKK Pemadam Kebakaran
o SKK Rehabilitasi Korban Kebakaran
o SKK Pengenalan Kerawanan Kebakaran
o SKK Pncurian
o SKK Penyelamatan
o SKK Pengenalan Satwa
* Krida Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara (TPKP), mempunyai 5 SKK :
o SKK Pengenalan Sidik Jari
o SKK Tulisan Tangan dan Tanda Tangan
o SKK Narkotika dan Obat-Obatan
o SKK Uang Palsu
o SKK Pengamanan Tempat Kejadian Perkara
* Hasil yang diharapkan dibentuknya Saka Bhayangkara adalah agar para aanggota Gerakan Pramuka :
o Memiliki pengetahuan, kemampuan, kecakapan, dan keterampilan serta pengalaman dalam bidang kebhayangkaraan.
o Memiliki sikap hidup yang tertib dan disiplin serta ketaatan terhadap peraturan hokum dan norma social yang berlaku dalam masyarakat
o Memiliki sikap, kebiasaan dan perilaku yang tangguh sehingga mampu mencegah, menangkal serta menanggulangi timbulnya setiap kejadian kamtibmas.
o Memiliki kepekaan dan kewaspadaan serta daya tanggap dan penyesuaian terhadap setiap perubahan dan dinamika social di lingkungannya.
o Mamou memberikan latihan tentang pengetahuan kamtibmas kepada para anggota Gerakan Pramuka di Gugusdepannya.
o Mampu menyelenggarakan pengamanan lingkungan serta secara swakarsa, swadaya dan swasembada, serta secara nyata yang berguna bagi dirinya dan bagi masyarakat lingkungannya.
o Mampu melakukan tindakan pertama terhadap kasus kejahatan tertangkap tangan yang terjadi di lingkungannya untuk kemudian segera menyerahkan kepada Polri.
o Mampu membantu Polri dalam pengamanan TKP dan melaporkan kejadian tersebut serta bersedia menjadi saksi.
Sumber :www.Pramuka.or.id

[+/-] Selengkapnya...

VISI MISI POLRI


VISI POLRI :
Polri yang mampu menjadi pelindung Pengayom dan Pelayan Masyarakat yang selalu dekat dan bersama-sama masyarakat, serta sebagai penegak hukum yang profesional dan proposional yang selalu menjunjung tinggi supermasi hukum dan hak azasi manusia, Pemelihara keamanan dan ketertiban serta mewujudkan keamanan dalam negeri dalam suatu kehidupan nasional yang demokratis dan masyarakat yang sejahtera.
MISI POLRI :
Berdasarkan uraian Visi sebagaimana tersebut di atas, selanjutnya uraian tentang jabaran Misi Polri kedepan adalah sebagai berikut :



* Memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat (meliputi aspek security, surety, safety dan peace) sehingga masyarakat bebas dari gangguan fisik maupun psykis.
* Memberikan bimbingan kepada masyarakat melalui upaya preemtif dan preventif yang dapat meningkatkan kesadaran dan kekuatan serta kepatuhan hukum masyarakat (Law abiding Citizenship).
* Menegakkan hukum secara profesional dan proporsional dengan menjunjung tinggi supremasi hukum dan hak azasi manusia menuju kepada adanya kepastian hukum dan rasa keadilan.
* Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat dengan tetap memperhatikan norma - norma dan nilai - nilai yang berlaku dalam bingkai integritas wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.
* Mengelola sumber daya manusia Polri secara profesional dalam mencapai tujuan Polri yaitu terwujudnya keamanan dalam negeri sehingga dapat mendorong meningkatnya gairah kerja guna mencapai kesejahteraan masyarakat
* Meningkatkan upaya konsolidasi kedalam (internal Polri) sebagai upaya menyamakan Visi dan Misi Polri kedepan.
* Memelihara soliditas institusi Polri dari berbagai pengaruh external yang sangat merugikan organisasi.
* Melanjutkan operasi pemulihan keamanan di beberapa wilayah konflik guna menjamin keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
* Meningkatkan kesadaran hukum dan kesadaran berbangsa dari masyarakat yang berbhineka tunggal ika.

Sasaran :
Dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi Polri pada kurun waktu tahun 2000 - 2004 yang akan datang ditetapkan sasaran yang hendak dicapai adalah :
Bidang Kamtibmas

* Tercapainya situasi Kamtibmas yang kondosif bagi penyelenggaraan pembangunan nasional.
* Terciptanya suatu proses penegakan hukum yang konsisten dan berkeadilan, bebas KKN dan menjunjung tinggi hak azasi manusia.
* Terwujudnya aparat penegak hukum yang memiliki integritas dan kemampuan profesional yang tinggi serta mampu bertindak tegas adil dan berwibawa.
* Kesadaran hukum dan kepatuhan hukum masyarakat yang meningkat yang terwujud dalam bentuk partisipasi aktif dan dinamis masyarakat terhadap upaya Binkamtibmas yang semakin tinggi.
* Kinerja Polri yang lebih profesional dan proporsional dengan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi sehingga disegani dan mendapat dukungan kuat dari masyarakat untuk mewujudkan lingkungan kehidupan yang lebih aman dan tertib.

Bidang Keamanan Dalam Negeri

* Tercapainya kerukunan antar umat beragama dalam kerangka interaksi sosial yang intensif serta tumbuhnya kesadaran berbangsa guna menjamin keutuhan bangsa yang ber Bhineka Tunggal Ika.
* Tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Filosofi:
Disimak dari kandungan nilai Pancasila dan Tribrata secara filosofi memuat nilai-nilai kepolisian sebagai abdi utama, sebagai warga negara teladan dan wajib menjaga ketertiban pribadi rakyat.

[+/-] Selengkapnya...

PRASBHARA-MADIUN PRODUCTION @ 2008 Design By : Maz_Didik E-mail : maz_d_pith@yahoo.co.id